Angka Penting

Dalam ilmu fisika, ada yang dinamakan angka penting. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Fisika menetapkan aturan-aturan tertentu dalam penulisan angka penting ini, antara lain:

a. Aturan Penulisan Angka Penting

1. Semua angka bukan nol adalah angka penting

contoh: 123,45 terdapat 5 angka penting

2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting

contoh: 200,7 terdsapat 4 angka penting

3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting, kecuali ada penjelasan khusus (misal garis bawah) pada angka yang meragukan

contoh:

200700 terdapat 4 angka penting

200700 terdapat 5 angka penting

4. Angka nol di belakang koma dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting

5. Angka nol yang terletak di sebelah kiri dan kanan desimal dan mengikuti angka nol adalah bukan angka penting

contoh: 0,0089 terdapat 2 angka penting

b. Aturan Pembulatan

1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas dengan ditambah satu. Contoh: 23,47 ditulis 23,5

2. Angka lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah dengan tidak mengalami perubahan. Contoh: 56,23 ditulis 56,2

3. Angka tepat sama dengan 5 dibulatkan ke atas apabila angka sebelumnya ganjil, dan tidak mengalami perubahan apabila angka sebelumnya genap. Contoh: 46,75 ditulis 46,8

c. Aturan perhitungan

1. Penjumlahan dan Pengurangan : Hasil penjumlahan dan pengurangan pada angka penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

Contoh: 23,4 + 34,21 = 57,61  ditulis 57,6

105,316 + 23,52 + 7,8 = 136,636

105,316 = 6 merupakan angka taksiran

23,52 = 2 merupakan angka taksiran

7,8 = 8 merupakan angka taksiran

hasil penjumlahan bilangan-bilangan tersebut dituliskan 136,6 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

2. Perkalian dan pembagian : Hasil perkalian dan pembagian pada angka penting ditulis sebanyak angka penting yang paling sedikit.

Contoh : 23,1 x 2 = 46,2 ditulis 50

63,1 x 2,012 = 126, 9572

63,1 = 3 angka penting

2,012 = 4 angka penting

126,9572 7 angka penting

sehingga hasil perkalian tersebut ditulis 127 karena harus mengandung paling sedikit 3 angka penting.

contoh dalam soal

hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 10,68 m dan 5,4 m. Menurut aturan angka penting, berapakah luas lantai tersebut?

Diketahui: p = 10,68  dan l = 5,4 m

Ditanya : L =?

Jawab:

p = 10,68 m = 4 angka penting

l = 5,4 m = 2 angka penting

L =p x l =10,68 m x 5,4 m =57,672 m2

= 58 m(2 angka penting)

3. Pangkat dan akar : Hasil pangkat dan akar pada angka penting ditulis sebanyak angka penting yang dipangkatkan atau diakarkan. Contoh : 2,1^2 = 4,41 ditulis 4,4